BELAJAR BERSAMA METODE
PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF
Nama : Thessa
Caesar Petrisia Nasrani
NIM : 135120218113005
A.
APLIKASI RISET
KOMUNIKASI (MEDIA)
1.
USES AND GRATIFICATION
THEORY
Teori ini
menjelaskan bagaiman seseorang secara aktif mencari media tertentu untuk
memenuhi kebutuhan. Dalam teori ini penonton bukanlah konsumen yang pasif
melainkan penonton memliki kekuasaan untuk memilih media mana yang mereka
inginkan dan memiliki peran aktif dalam menafsirkan dan mengintegrasikan suatu
media dalam kehidupannya. Selain itu individu juga memiliki tanggung jawab
dalam memilih media untuk memenuhi keinginannya guna mencapai kepuasan.
(Kriyantono 2009, h.206) menerangkan
bahwa inti teori uses and gratification theory adalah khalayak pada dasarnya menggunakan
media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi
motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan
terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut
media yang efektif.
Uses and gratification theory
menerangkan bahwa teori ini untuk mengukur kepuasan, dan konsep kepuasan ini
disebut GS(Gratification Sought) dan
GO (Gratification Obtained). GS
adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu
jenis media tertentu (radio,tv atau koran). GS adalah motif yang mendorong
seseorang mengonsumsi media (Kriyantono 2009, h.208)
Contoh penerapan dalam penelitian:
-
Apresiasi penonton
terhadap tayangan program Opera Van Java.
-
Motif Remaja Kediri dalam Menonton Program
Acara TV FTV
2.
EKOLOGI MEDIA
Teori ini
membahas tentang banyaknya jenis media yang muncul saat ini seperti media cetak
(Koran, majalah), elektronik (televise dan radio) dan yang baru-baru ini muncul
new media (internet). Dengan banyaknya media yang muncul maka media dapat dapat
membentuk dan mengorganisasi suatu budaya. Adapun asumsi dari teori ini ialah :
a.
Media
mempengaruhi tiap perilaku masyarakatnya.
b.
Media
membentuk persepsi dan mengatur pengalaman kita.
c.
Media
dapat menyatukan dunia.
(Kriyantono
2009, h.274) menjelaskan bahwa teori ini bertujuan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya setiap maklhuk hidup memerlukan sumber penunjang yang ada
dialam sekitarnya. Bila sumber penunjang kehidupan yang diperlukan itu sama dan
jumlahnya terbatas, maka akan terjadi perebutan dan persaingan.
Aplikasi teori ini bukan hanya
berlaku pada kajian media massa, namun bisa juga pada kajian PR. Bagi praktisi
PR, riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitoring lingkungan eksternal,
misalnya untuk mengukur persaingan dengan kompetitor (Kriyantono,2009, h.274)
Contoh penerapan dalam penelitian :
-
Persaingan TvOne dengan
MetroTV dalam memperebutkan khalayak
-
Tingkat Keantusiasan Masyarakat Terhadap Pelayanan antara
PR dan Marketing
3.
AGENDA SETTING
Bagaimana
media masa dapat mempengaruhi kognisi dan opini masyarakat terhadapa apa yang
diberitakan oleh media. Sehingga apa yang dianggap media penting, maka hal itu
pula yang juga akan dianggap penting oleh masyarakat luas. ( Kriyantono 2009,
h.222) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi bahwa media mempunyai kemampuan
mentransfer isu untuk mempengaruhi agenda publik. Khalayak akan menganggap
suatu isu itu penting karena media menganggap isu itu penting juga. Agenda
setting memfokuskan pada kesadaran dan pengetahuan kognitif.
Contoh
dalam penelitian :
-
Pengaruh Pemberitaan
Radar Kediri Terhadap Pembacanya, Terutama Masyarakat Kediri
4.
ANALISIS ISI
Menurut
Budd (1967) dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono 2009, h.230)
analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan
mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi
perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Prinsip
analisis isi berdasarkan definisi tersebut adalah:
-Prisnsip
sistematik
-Prinsip
Objektif
-Prinsip
kuantitatif
-Prinsip
isi yang nyata
Contoh
penerapan dalam penelitian :
-
Analisis Isi Serial
Korea yang di Tayangkan Di Indonesia
-
Objektivitas Jawa Pos
dalam Pemberitaan Kasus TNI-POLRI
B.
APAKAH
TEORI-TEORI TERSEBUT HANYA BISA DITERAPKAN DALAM KOMUNIKASI MASSA?
Tidak.
Keempat teori tersebut bukan hanya dapat diterapkan dalam kajian komunikasi
massa. Namun dapat pula masuk dalam ranah PR. Contohnya dapat digunakan untuk
mengukur persaingan antar program PR beberapa perusahaan. Bagi praktisi PR,
riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitoring lingkingan eksternal,
untuk mengukur persaingan dengan kompetitor (Kriyantono 2009, h.274)
DAFTAR
PUSTAKA
Kriyantono,
R(2009).Riset Komunikasi: Teknis Praktis.Jakarta:Kencana.